• Thu. Mar 28th, 2024

Apa Itu DeFi? (Pahami DeFi dalam Waktu 3 Menit!)

Apa itu DeFi ? Decentralized Finance atau DeFi merupakan sebuah sistem yang bertujuan untuk menghadirkan layanan keuangan terbuka, transparan dan tersedia bagi setiap orang tanpa adanya otoritas terpusat.

Hal ini bisa dilakukan DeFi karena teknologi good agreement yang ada dibaliknya, ini dapat memungkinkan developer membangun fungsionalitas yang jauh lebih canggih bukan sekadar mengirim atau menerima mata uang electronic saja.

DeFi dapat menjadi alternatif global untuk setiap layanan keuangan yang digunakan saat ini. Misalnya tabungan, pinjaman, perdagangan, asuransi dan lainnya dapat diakses siapa saja di dunia dengan hanya menggunakan smartphone dan koneksi world wide web.  

Meski bisa diakses secara terbuka, namun para pengguna tetap memiliki kendali penuh atas aset-aset mereka dengan menggunakan aplikasi terdesentralisasi atau dApps. 

Aplikasi ini memungkinkan pengguna membuat stablecoin, meminjamkan uang dan mendapatkan bunga pada aset crypto yang dimiliki.

Baca juga: 4 Proyek DeFi yang Diprediksi Booming Tahun 2022

Pengguna juga dapat mengambil pinjaman, menukar aset, membeli aset jangka lama atau pendek hingga menerapkan strategi investasi canggih dan otomatis.

Manfaat Utama DeFi

Manfaat DeFi
Manfaat DeFi

Tidak ada perantara

Jika financial institution tradisional memiliki perantara untuk melakukan transaksi, maka DeFi sebaliknya. Teknologi blockchain yang digunakan DeFi tidak membutuhkan itu, sehingga transaski bisa dilakukan dengan cepat. Pengguna juga dapat memegang kendali atas aset atau dana yang mereka miliki dan memantaunya jika ada perubahan.

Layanan tidak akan ditutup

Di lender jika ada suatu krisis atau masalah bisa saja layanannya ditutup dan nasabah tidak bisa mengakses information atau dana yang mereka miliki. Tetapi di DeFi hal ini tidak mungkin terjadi, soalnya layanan keuangan yang ada di decentralized finance dipasang di atas blockchain.

Sehingga data yang direkam dan tersebar terdiri dari ribuan nodes yang membuat potensi penutupan layanan hampir tidak mungkin terjadi. Knowledge pengguna tetap aman karena memiliki banyak salinan yang tersebar di jaringan.

Kemudahan akses

Di DeFi pengguna dapat mengksesnya di mana saja asalkan memiliki koneksi online dan smartphone. Decentralized finance ini juga memungkinkan masyarakat yang tidak memiliki layanan keuangan di daerah berpenghasilan rendah mendapatkan akses ke layanan keuangan yang di sediakan oleh DeFi.

Beda DeFi dan Bank Konvesional

Beda DeFi dan Bank Konvensional
Beda DeFi dan Financial institution Konvensional

Apa itu perbedaan DeFi dan Financial institution Konvensional?

Pertama yang membedakan DeFi dengan bank konvensional adalah pengelolanya. Jika lender konvensional dikelola oleh institusi dan karyawan, DeFi menulis segala aturan dalam kode di good contract yang kemudian disebarkan ke dalam blockchain, dan nantinya DeFi dapat menjalankan sendiri operasinya dengan sedikit atau tanpa campur tangan manusia. 

Kedua adalah transparansi, kode yang ada di teknologi ini bisa dilihat siapa saja. Semua aktivitas transaksi terbuka namun dengan nama samaran. Sehingga meski sifatnya sangat transparan, pengguna tetap memiliki privasi.

Jika bank konvensional belum bersifat world dan hanya terbatas di satu negara saja, DeFi dari awal sudah dirancang untuk worldwide.  Misalnya satu pengguna ada di Amerika dan satu lagi ada di Indonesia, kedua pengguna itu tetap memiliki akses ke layanan dan jaringan DeFi yang sama.

Perbedaan keempat dari bank konvensional yang memiliki izin rumit, DeFi justru sebaliknya, siapapun bisa berpatisipasi dan menggunakaannya. 

Dampak Decentralized Finance

Dampak DeFi
Dampak DeFi

Akses world wide ke layanan finansial

Salah satu motivasi dibangunnya DeFi adalah masih banyak masyarakat yang kekurangan akses pada layanan finansia karena berbagai kendala misalnya jarak yang jauh antara kegiatan ekonomi dan service provider layanan.

Dengan adanya Defi maka hal ini dapat diatasi, bahkan untuk masyarakat yang berpenghasilan rendah mereka tetap dapat mengakses layanan keuangan dengan leluasa asalkan mereka memiliki koneksi interenet dan smartphone. 

Dalam sistem yang terdesentralisasi ini, trader di perusahaan finansial dunia akan memiliki akses ke stage yang beragam misalnya saja kepada kelompok petani yang ada di Indonesia ataupun negara lainnya.

Pembayaran lintas negara lebih murah

Keuangan terdesentralisasi menghilangkan perantara sehingga pengiriman uang antar negara (remittance) menjadi lebih murah. 

Di sistem saat ini biaya pengiriman uang antar negara memilki biaya remitansi di kisaran 7%, namun melalui layanan desentralisasi ini biaya tersebut bisa dturunkan sampai dibawah 3%.

Transaksi yang tahan sensor

Di sistem yang terdesentralisasi ini transaksi tidak bisa diubah, dan blockchain tidak bisa ditutup oleh pemerintah, financial institution sentral ataupun perusahaan besar.

Di negara yang sedang mengalami krisis atau memiliki pemerintahan diktaktor kehadiran DeFi tentu sangat membantu karena masyarakat dapat memindahkan dana mereka ke sana untuk melindungi dari inflasi atau kebijakan ekonomi yang merugikan.

Privasi dan keamanan yang  semakin baik

Di decentralized finance ini pengguna memiliki akses langsung ke akunnya dan bisa melakukan transaksi secara aman tanpa validasi dari central authority misalnya lender sentral.

Penggunaan yang cukup mudah

Decentralized finance memiliki beberapa jenis transaksi yang lebih mudah dan tidak terlalu kompleks sehingga bisa mudah dipahami. Misalnya dengan menggunakan sistem ini, pebisnis di Indonesia dapat mendapatkan investasi dan modal dari user di negara lain.

Tantangan DeFi

Ada berbagai tantang yang ada di DeFi, di antaranya adalah:

Sistem Transaksi

Dengan semua kesuksesan DeFi, ia masih menjalankan transaksinya di blockchain Ethereum. Setiap transaksi ini memerlukan sejumlah Ethereum (ETH) untuk transaksi yang akan dicatat di blockchain.

Dengan meningkatnya popularitas DeFi, biaya transaksi akan sangat meningkat tergantung pada penggunaan blockchain saat ini.

Untuk mengatasi masalah ini, DeFi harus menemukan cara untuk masuk ke blockchain sendiri sehingga transaksi tidak akan dibebankan dalam biaya fuel ETH yang sudah mahal.

Skalabilitas

DeFi saat ini mengalami hambatan yang dapat dihindari dengan masalah skalabilitasnya. Karena blockchain mengharuskan setiap transaksi didaftarkan di blockchain, tidak terdaftar di blockchain mana pun akan membatasi jumlah transaksi yang dapat dilakukan pengguna pada satu waktu.

Kompleksitas

Kompleksitas adalah masalah lain yang dihadapi DeFi, tujuan dari setiap sistem keuangan digital adalah untuk menyediakan aplikasi yang tersebar yang dapat digunakan oleh semua orang untuk meminjam dan meminjamkan tanpa banyak kerumitan.

Untuk mengatasi masalah ini, solusinya adalah DeFi mengurangi biaya untuk terlibat dengan perangkat lunak ini. Mereka perlu memperkenalkan lebih banyak orang ke sistem keuangan ini dan juga mencoba membuat perangkat lunak mudah digunakan dan dipahami.

DeFi masih memiliki pekerjaan yang cocok untuk mereka karena kesederhanaan adalah yang paling penting untuk sistem keuangan semacam itu.

Full Valuasi Capai Lebih dari 8 Milliar Dolar Amerika

Berdasarkan information dari DeFi Pluse per tanggal 1 September 2020, jumlah valuasi aset kripto yang tersimpan di sana adalah  $8,8 Milliar yang terdristribusi di 39 aplikasi. Tiga DeFi teratas adalah Aave ($1,6 Miliar), Maker ($1,52 Miliar), dan Uniswap ($1,3 Miliar). Urutan ini bisa berubah seiring waktu karena pengguna bebas memilih ingin menggunakan aplikasi apa saja.

DeFi Pulse
DeFi Pulse

Baca juga: 5 Proyek DeFi Potensial 2022

Cara Menggunakan DeFi

Cara menggunakan DeFi bisa dilakukan secara individu, kamu harus memiliki wallet yang terhubung ke jaringan, umumnya menggunakan metamask.

Dengan DeFi kamu bisa mengakses berbagai layanan keuangan dari staking, lending, hingga farming. DeFi bersifat open up supply atau terbuka, semua pengguna dapat memverifikasi kode aplikasi sendiri, sehingga pengguna memiliki pengendali penuh atas dana mereka.

Produk DeFi yang Populer

Bila kita cek di Defipulse, kita dapat melihat beragam produk serta DeFi apps yang ada saat ini. Mulai dari DEX atau decentralized exchange, lending, derivatif, hingga aset.

Produk atau sektor DeFi yang paling populer dan berkembang pesat adalah platfrom borrowing and lending atau pinjaman. Sektor ini mirip dengan financial institution, pengguna menyetor uang dan mendapatkan bunga dari pengguna lain yang meminjam aset mereka.

Namun, dalam hal ini asetnya berupa kontrak digital dan cerdas yang menghubungkan pemberi pinjaman dengan peminjam, memberlakukan persyaratan pinjaman, dan mendistribusikan bunga. Dan itu semua terjadi tanpa perlu mempercayai satu sama lain atau bank perantara.

Kemudian, karena tidak menggunakan pihak ketiga, pemberi pinjaman dapat memperoleh pengembalian yang lebih tinggi dan lebih memahami risiko berkat transparansi yang disediakan oleh blockchain.

Token yang disebut stablecoin juga penting bagi ekosistem DeFi. Stablecoin adalah token yang dirancang untuk menyimpan nilai tertentu dan biasanya dipatok pada mata uang fiat seperti dolar AS. Di DeFi stablecoin yang dipakai adalah DAI, untuk bisa mendapatkan DAI Anda bisa mengagunkan Ether di smart deal sebagai jaminan.


Itu dia penjelasan seputar apa itu DeFi atau Decentralized Finance. Pada dasarnya sistem ini difokuskan untuk membangun layanan keuangan dan finansial yang mandiri, terpisah dari sistem keuangan tradisional yang terpaku kepada kebijakan pemerintah.

hyperlink

By admin